2.7.11

Kemah di Kuburan

Ach gile loe, siapa juga yang berani berkemah di pemakaman? Apa enaknya? Yang ada juga rasa takut, pemakaman alias kuburan kan menyeramkan? Begitu reaksi yang saya bayangkan jika pertanyaan atau tawaran untuk berkemah di kuburan diajukan. Saya yakin reaksi yang dibayangkan tidak terlalu jauh meleset dari keadaan sesungguhya karena berkemah di kuburan memang bukan suatu hal yang lazim dan selama ini pun belum ada tawaran seperti itu.

Nach di luar kelaziman tersebut, ada tawaran aneh yang diajukan oleh pejabat sebuah kota di Taiwan, Yilan County, yaitu mengajak orang berkemah di kuburan yang bernama Sakura Cemetery Park, kawasan pekuburan seluas 45 hektar dan dapat menampung 7000 jenazah.


Pengelola makam berani menawarkan kawasan pekuburan yang terletak di ketinggian 750 meter dari permukaan laut, karena dari tempat tersebut para wisatawan dapat menyaksikan keindahan pemandangan alam Yilan County dan memperoleh suasana tenang. Para wisatawan bebas untuk mendirikan tenda di 15 titik lokasi perkemahan yang telah disiapkan, termasuk mendirikan tenda dekat kuburan. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, pengelola pun menjamin keamanan para pengunjung selama 24 jam per hari.
Ketika tawaran dibuka pada tanggal 25 Juni 2011 lalu, setidaknya sudah sekitar 100 orang yang telah berkemah disana, kebanyakan di akhir pekan. Bahkan khusus untuk bulan Juli 2011 ini terdapat kegiatan kemah bersama yang melibatkan sekitar 100 keluarga. Menurut pejabat Yilan County, Lin Tsung-hsien, tujuan kemah bersama di pekuburan adalah untuk mempromosikan gagasan menjadikan pemakaman sebagai taman wisata.

Sebenarnya sih upaya untuk menjadikan kawasan pekuburan sebagai taman wisata bukan lah hal yang baru. Di Indonesia misalnya, banyak pekuburan, khususnya kuburan tokoh-tokoh atau pemuka agama, yang ramai dikunjungi orang pada saat musim liburan atau hari-hari besar keagamaan seperti layaknya tempat wisata, misalnya Gunung Kawi dan Makam Wali Songo.

Tapi walau bukan hal yang baru, usulan yang terdengar aneh tersebut patut diacungi jempol. Ya namanya juga usaha.

No comments: