23.10.10

Kopdar Be-Blog dengan Blogger Angin Mamiri

Setelah beberapa waktu terakhir ini hanya transit di Bandara Hassanudin dalam perjalanan ke Manado dan Ambon, akhirnya pada tanggal 20-21 Oktober 2010 saya benar-benar menjejakkan kaki kembali di kota Daeng, Makassar, guna menghadiri kegiatan pertemuan kelompok ahli yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri (BPPK Kemlu). Kunjungan ini menjadi yang pertama sejak kunjungan pada tahun 2002-2003 dalam acara yang hampir serupa dan diselenggarakan pula oleh BPPK Kemlu.

Di sela-sela kegiatan diskusi yang diselenggarakan di Golden Hotel Makassar, kesempatan ini saya pergunakan untuk melakukan kopi darat (kopdar) dengan teman-teman blogger yang ada di kota Makassar dan tergabung dalam Komunitas Blogger Angin Mamiri.

Berbekal nomor telepon dari Daeng Amril Taufik Gobel, penasihat Be-Blog yang juga penasihat dan sesepuh blogger Angin Mamiri, saya pun mengontak Ketuanya Daeng Ipul Gasing. Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata Daeng Ipul sudah dikontak Daeng Amril dan siap melakukan kopdar. Janji pun kemudian dibuat, kopdar dilaksanakan tanggal 21 Oktober 2010 pukul 19.30 di Café Pier 52 yang lokasinya persis disamping Golde Hotel Makassar.

Sesuai waktu yang dijanjikan, saya pun segera meluncur ke tempat acara. Didampingi rekan saya, Dedi Setiadi, saya tiba 5 menit lebih awal. Di café yang persis menghadap pantai Losari tersebut terlihat banyak kursi yang masih kosong, hanya ada beberapa kursi yang diduduki beberapa anak muda, salah satunya yang terletak di sudut ruangan.

Karena belum saling mengenal, saya tidak berani memastikan bahwa anak-anak muda tersebut adalah teman-teman dari blogger Angin Mamiri. Untuk memastikan, saya kirim sms ke Daeng Ipul dan juga menyampaikan status di twitter bahwa saya sudah di lokasi. Harapan saya, begitu menerima pesan sms, salah satu dari anak-anak mudah tersebut adalah Daeng Ipul. Tapi sampai beberapa saat ternyata tidak ada reaksi apa-apa dari mereka dan mereka tetap asyik berbincang-bincang satu sama lain.

“wah pasti bukan mereka pikir saya” sambil mengambil posisi duduk tidak jauh dari mereka.

Tak lama kemudian masuklah seorang pemuda mengenakan kaos pesta blogger 2009 sambil menggandeng anak perempuan kecil. “eh ini pasti Daeng Ipul” gumam saya dalam hati.

Benar saja tak lama kemudian masuk telepon dari Daeng Ipul yang memang mengenakan kaos pesta blogger 2009. Ternyata juga anak-anak muda yang duduk dipojokan adalah teman-teman dari blogger Angin Mamiri yang telah terlebih dahulu datang. Ada Iko, Tika, dan Nani. Beberapa waktu kemudian bergabung Intan dan Mas Kribo (wah maaf saya lupa namanya) serta Hers, blogger Semarang yang kebetulan juga sedang dinas di Makassar.

Setelah saling memperkenalkan diri, obrolan pun langsung berjalan. Meski belum pernah bertemu sebelumnya, obrolan langsung lancar terutama saat berbincang-bincang tentang blog. Saya bercerita tentang be-blog yang baru berusia setahun dan mereka bicara tentang perkembangan blogger Angin Mamiri yang sudah memasuki tahun ke-5. Kami pun bertukar cerita tentang pengalaman mengelola komunitas dan yang lebih penting mengelola semangat ngeblog diantara para blogger. Sementara sambil ngobrol-ngobrol, Tika dengan lincahnya memainkan kamera klasiknya yang bisa berganti warna blitz dari pink, kuning, hingga hijau.

Perbincangan mengenai upaya menjaga semangat ngeblog menjadi mengemuka mengingat bahwa sejalan dengan perkembangan media sosial, disadari ernyata banyak blogger yang sudah tidak lagi memiliki passion untuk ngeblog. Banyak blogger, termasuk blogger-blogger lama dan dulunya dijadikan panutan blogger pemula, yang lebih memilih menggunakan media sosial seperti facebook dan twiter untuk berbagi dan membiarkan blognya terlantar. Selain lebih praktis, tidak perlu banyak kata untuk bisa update status. Imbasnya, kegiatan komunitas blogger pun jadi kurang gairahnya.

Mengingat malam semakin menjelang dan perut mulai keroncongan, perbincangan pun disambung di restoran Hade yang menyajikan menu makanan laut. Disini tidak ada lagi perbincangan serius selain menikmati makanan yang dipesan. Ikan cepu bakar, kakap tepung, cumi hitam, dan kangkung balacan menjadi menu utama yang sangat menggugah selera. Tidak mengherankan jika tiga bakul nasi pun tandas.

Usai menyantap hidangan makan malam, Intan yang dari awal sudah ingin menyanyi akhirnya menuntas keinginannya dengan menyanyikan tembang Vina Panduwinata. Tidak salah pilihan lagunya karena suara Intan memang mirip Vina. Kalau saja ada lomba mencari bakat, pasti blogger dari Angin Mamiri ini bakalan terpilih. Sambil mendengarkan Intan menyanyi, saya pun ngetweet begini “Kalau ada lomba, Ajengkol yang jagoan karaoke dari Be-blog mah lewat nich sama Intan” Beberapa waktu kemudian ada re-tweet dari Mbak Ajeng yang rupanya speechless dengan tweet saya dan cuma berkomentar “Wah …”.

Karena waktu sudah larut dan keesokan paginya saya harus kembali ke Jakarta, maka kopdar pun diakhiri dengan ritual foto bersama. Mudah-mudahan di pesta blogger 2010 d Jakarta, teman-teman blogger Angin Mamiri bisa bertemu dengan be-Blog dalam formasi yang lebih lengkap.




1 comment:

Ipul dg. Gassing said...

Makasih pak Aris atas kesempatannya untuk kopdar dengan Anging Mammiri (Angin-nya emang sengaja pake G di belakang, biar Makassar banget..hehehe)

soal passion ngeblog, iyya sih..ini bisa didiskusikan lebih lanjut dan emang jadi semacam persoalan besar untuk blogger dan komunitas blogger di Indonesia..

mudah2an bisa ketemuan lagi di waktu yang akan datang..