13.11.06

Armistice Day

Bagi sebagian negara di Eropa, tanggal 11 November merupakan hari libur nasional guna memperingati penandatanganan perjanjian pengakhiran Perang Dunia I antara tentara Sekutu (Perancis, Inggris dan Rusia) dengan Jerman di Compiegne, Perancis pada tanggal 11 November 1918. Peringatan yang dikenal sebagai Armistice Day (berasal dari bahasa latin arma yang berarti senjata dan stitium yang berarti penghentian), dimaksudkan untuk mengenang jutaan serdadu dan para korban lainnya yang tewas selama perang yang berlangsung sejak tanggal 4 Agustus 1914 hingga 11 November 1918.

Salah satu negara Eropa yang hingga kini menjadikan tanggal 11 November sebagai hari libur nasional adalah Belgia. Sebagai negara yang memiliki posisi geografis persis diantara kekuatan-kekuatan utama yang bertikai, Belgia tentu saja tidak luput dari perang yang berkecamuk saat itu. Beberapa kota di Belgia tercatat sebagai padang pertempuran yang berlangsung selama berbulan-bulan dan mengakibatkan banyak korban tewas. Salah satunya adalah kota Ypres, sebuah kota kecil di provinsi Flanders Barat, Belgia, tidak jauh dari perbatasan Perancis.

Selama Perang Dunia I, Ypres berada di garis depan pertempuran karena posisinya sebagai pintu masuk tentara Jerman ke Perancis dari sebelah utara Belgia. Akibatnya tentu saja Ypres menjadi hancur lebur karena dijadikan sasaran tembak meriam-meriam Jerman. Di sisi lain, tentara Inggris, Perancis dan sekutunya juga melakukan serangan balasan terhadap Jerman dari wilayah perbukitan yang mengelilingi Ypres.

Selama kurun waktu 1914-1918, setidaknya tercatat tiga pertempuran besar, yaitu pertempuran pertama dari tanggal 31 Oktober s/d 22 November 1914 dimana Inggris berhasil merebut Ypers dari tangan Jerman. Kemudian pada perang kedua pada tanggal 22 April s/d 25 Mei 1915, Jerman berhasil merebut wilayah Ypers. Terakhir, pada pertempuran ketiga tanggal 21 Juli s/d 6 November 1917 (dikenal sebagai pertempuran Passchendaele), tentara Inggris, Kanada dan ANZAC (Australian and New Zealand Army Corps) merebut kembali bagian timur Ypers. Pertempuran ketiga ini merupakan yang terbesar dengan korban jatuh lebih dari setengah juta jiwa, hanya untuk merebut wilayah beberapa kilo meter.

Untuk mengenang para serdadunya yang gugur dalam Perang Dunia I, Inggris membangun monumen yang diberi nama Menin Gate pada tahun 1927. Berbeda dengan bangunan lainnya di Ypres yang merupakan renovasi dari bangunan-bangunan yang hancur saat Perang Dunia I, Menin gate merupakan bangunan baru. Sesuai namanya, monumen ini dibangun di Menin Road, suatu jalan utama menuju pusat kota Ypres. Saat Perang Dunia I menjadi tempat tentara Inggris dan sekutunya menghadang gerak tentara Jerman. Di monumen ini tercatat nama-nama serdadu Inggris dan sekutunya yang tewas dalam pertempuran dan mereka-mereka yang tidak diketahui kuburnya. Yang menarik, selain nama-nama serdadu yang berasal dari Australia dan Selandia Baru, terdapat pula nama-nama serdadu yang berasal dari India yang tergabung dalam pasukan Gurkha, seperti Abdullah Khan, Muhammad Aslam, Muhammad Usman, Syaid Khalim, Suchent Singh, Sundar Singh ataupun Hazrat Gul.

Kini setelah 88 tahun berlalu, jejak Perang Dunia I di Ypres masih dapat ditemukan di Cotton Hall yang sekarang menjadi Flanders Fields Museum, Menin Gate dan sejumlah monumen yang terdapat di pemakaman tentara Inggris, Kanada, Australia yang menyebar di sekitar kota Ypres. Bahkan setiap tanggal 11 November diadakan upacara peringatan Armistice Day yang berpusat di Menin Gate dan mengheningkan cipta selama dua menit mulai pukul 10.00. Salah satu tamu penting dalam peringatan di Ypres tahun ini adalah Sonia Gandhi, Ketua Partai Kongres India, yang datang untuk mendoakan dan meletakkan karangan bunga bagi 65 ribu serdadu India yang tewas saat bertempur di Belgia.

Dalam konteks yang lebih luas, peringatan Armistice Day, yang juga dikenal sebagai Veteran Day dan Rememberance Day di AS, Inggris, Perancis, Australia, Selandia Baru dan banyak negara lainnya, tidak lagi semata untuk mengenang para korban Perang Dunia I, tetapi juga untuk mengenang korban Perang Dunia II hingga korban Perang Irak saat ini. Tentu saja dengan harapan bahwa pengorbanan nyawa para serdadu di medan pertempuran akan memiliki makna bagi berakhirnya suatu peperangan.

Namun harapan bahwa dunia tanpa peperangan tampaknya seperti jauh panggang dari api. Jika Armistice Day dipandang memainkan perang penting sebagai bagian yang menandai berakhirnya Perang Dunia I dan berharap dapat mencegah perang berikutnya, maka Veteran Day atau Remembrance Day tidak lebih dari upaya untuk mengenang jasa-jasa serdadu yang telah bertempur di medan perang. Bukan bagian dari upaya untuk mencegah perang itu sendiri. Tampaknya memang tidak akan ada lagi damai di bumi, yang ada justru perang untuk mengakhiri perang. Lihat saja perang di Irak dan Lebanon. Jadi apa makna hari libur yang dirayakan setiap tanggal 11 November?


1 comment:

-Fitri Mohan- said...

kadang-kadang sebuah penghormatan dan peringatan ya cuma lewat sebagai sekadar yang diingat. seharusnya kita bisa belajar dari peristiwa yang diingat, tapi, yang namanya politik itu sifatnya sangat elastis. sebuah peringatan dan sebuah kondisi politik bisa saling berbenturan satu sama lain. well, sadly to say...

suwun ya mas sudah mampir ke blog saya. mengenai bagaimana bikin blog tanpa menggunakan template-nya, coba saja mas datang ke www.mandarindesign.com. disana, banyak sekali cara-cara mengotak-atik template-an blog. atau, datang saja ke beberapa blogger yang memang menyediakan template blog dengan gratis.

gitu mas, semoga membantu ya.