Campur Sari
cerita tentang personal, humor dan hal-hal ringan lainnya
6.9.16
Lakukan.Yang Terbaik
*Suatu hari, Prof Dr Ravik Karsidi, Rektor UNS, melakukan perjalanan dari Jogya ke Jakarta naik pesawat.*_
Karena keberangkatan pesawat ditunda 1 jam beliau menunggu di salah satu lounge bandara Adisucipto dgn sekedar minum kopi.
_*Di depannya duduk seorang ibu sudah agak tua, memakai pakaian Jawa tradisional kain batik dan kebaya, wajahnya tampak tenang dan keibuan.*_
Sekedar mengisi waktu, diajaknya ibu itu ber-cakap².
_mau pergi ke Jkt, bu ?_
Iya nak, hanya transit di cengkareng terus ke Singapura
_Kalau boleh bertanya, ada keperluan apa ibu pergi ke Singapura ?_
Menengok anak saya yang nomor dua nak, istrinya melahirkan di sana terus saya diberi tiket dan diuruskan paspor melalui biro perjalanan. Jadi saya tinggal berangkat tanpa susah mengurus apa².
_Puteranya kerja dimana, bu ?_
Anak saya ini insinyur perminyakan, kerja di perusahaan minyak asing, sekarang jadi kepala kantor cabang Singapura
_Berapa anak ibu semuanya?_
Anak saya ada 4 nak, 3 laki², 1 perempuan. Yang ini tadi anak nomer 2. Yang nomer 3 juga laki², dosen fakultas ekonomi UGM, sekarang lagi ambil program doktor di Amerika. Yang bungsu perempuan jadi dokter spesialis anak. Suaminya juga dokter, ahli bedah dan dosen di universitas Airlangga Surabaya
_Kalau anak sulung ?_
*Dia petani, Nak, Tinggal di Godean, menggarap sawah warisan almarhum bapaknya.*
Sang Profesor tertegun sejenak lalu dengan hati² bertanya:
_Tentunya ibu kecewa kepada anak sulung ya bu, Kok tidak sarjana spt adik²nya._
*Sama sekali tidak, nak. Malahan kami sekeluarga semuanya hormat kepada dia, karena dari hasil sawahnya dia membiayai hidup kami dan menyekolahkan semua adik²nya sampai selesai jadi sarjana.*
Kembali sang Profesor merenung : *"Ternyata yang penting bukan Apa atau Siapa kita, tetapi apa yang telah kita perbuat".*
Sebuah pelajaran hidup yg mengajarkan, agar kita melakukan yg terbaik tanpa berharap pujian......
Tanpa terasa air mata profesor mengalir di pipinya...
*LAKUKAN YANG TERBAIK YANG BISA KITA LAKUKAN•
Lalu sang profesor itu dengan berlinang airmata menanyakan kepada ibu tsb.
Siapa nama anak sulung ibu yang begitu luarbiasa ?
Jawab sang ibu :
*Mukidi*
Serius amir!!
Semua Semu
*SEMUA SEMU*
Seorang bapak kira-kira usia 65 tahunan duduk sendiri di sebuah lounge bandara Halim Perdana Kusuma, menunggu pesawat yang akan menerbangkannya ke Jogja. Kami bersebelahan hanya berjarak satu kursi kosong. Beberapa menit kemudian ia menyapa saya.
_“Dik hendak ke Jogja juga?”_
_“Saya ke Blitar via Malang, Pak. Bapak ke Jogja?”_
_“Iya.”_
_“Bapak sendiri?”_
_“Iya.”_ Senyumnya datar. Menghela napas panjang._“Dik kerja dimana?”_
_“Saya serabutan, Pak,”_ sahut saya sekenanya.
_“Serabutan tapi mapan, ya?”_ Ia tersenyum. _“Kalau saya mapan tapi jiwanya serabutan.”_
Saya tertegun. _“Kok begitu, Pak?”_
Ia pun mengisahkan, istrinya telah meninggal setahun lalu. Dia memiliki dua orang anak yang sudah besar-besar. Yang sulung sudah mapan bekerja. Di Amsterdam. Di sebuah perusahaan farmasi terkemuka dunia. Yang bungsu, masih kuliah S2 di USA.
Ketika ia berkisah tentang rumahnya yang mentereng di kawasan elit Pondok Indah Jakarta, yang hanya dihuni olehnya seorang, dikawani seorang satpam, 2 orang pembantu dan seorang sopir pribadinya, ia menyeka airmata di kelopak matanya dengan tisue.
_“Dik jangan sampai mengalami hidup seperti saya ya. Semua yang saya kejar dari masa muda, kini hanyalah kesia-siaan. Tiada guna sama sekali dalam keadaan seperti ini. Saya tak tahu harus berbuat apa lagi. Tapi saya sadar, semua ini akibat kesalahan saya yang selalu memburu duit, duit, dan duit, sampai lalai mendidik anak tentang agama, ibadah, silaturrahmi dan berbakti pada orang tua._
_Hal yang paling menyesakkan dada saya ialah saat istri saya menjelang meninggal dunia karena sakit kanker rahim yang dideritanya, anak kami yang sulung hanya berkirim SMS tak bisa pulang mendampingi akhir hayat mamanya gara-gara harus meeting dengan koleganya dari Swedia. Sibuk. Iya, sibuk sekali…. Sementara anak bungsu saya mengabari via WA bahwa ia sedang mid - test di kampusnya sehingga tidak bisa pulang...”_
_“Bapak, Bapak yang sabar ya….”_ Tidak ada kalimat lain yang bisa saya ucapkan selain itu.
Ia tersenyum kecut. _“Sabar sudah saya jadikan lautan terdalam dan terluas untuk membuang segala sesal saya dik..._
_Meski telat, saya telah menginsafi satu hal yang paling berharga dalam hidup manusia, yakni sangkan paraning dumadi. Bukan materi sebanyak apa pun. Tetapi, dari mana dan hendak ke mana kita akhirnya. Saya yakin, hanya dari Allah dan kepada-Nya kita kembali. Di luar itu, semua semu. Tidak hakiki..._
_Adik bisa menjadikan saya contoh kegagalan hidup manusia yang merana di masa tuanya….”_
Ia mengelus bahu saya –saya tiba-tiba teringat ayah saya.
Di pesawat, seusai take off, saya melempar pandangan ke luar jendela, ke kabut-kabut yang berserak bergulung-gulung, bertimbun-timbun bagai permadani putih.
Semua manusia sungguh semata hanya sedang menunggu giliran dijemput maut. Manusia sama sekali tiada nilainya, tiada harganya, tiada pengaruhnya bagi jagat raya ini. Sangat nisbi, naif, dhaif, fana, sumir, kerdil, sebutir debu, senoktah hikayat...
_ Mari kita memohon Tuhan membimbing Kita agar tidak tersesat dlm menjalani hidup dan kehidupan ini. Di luar itu, semua semu. Tidak ada yg kekal.. yg kita milik hanyalah "Waktu...ππΌππΌ copy dari tetangga
Seorang bapak kira-kira usia 65 tahunan duduk sendiri di sebuah lounge bandara Halim Perdana Kusuma, menunggu pesawat yang akan menerbangkannya ke Jogja. Kami bersebelahan hanya berjarak satu kursi kosong. Beberapa menit kemudian ia menyapa saya.
_“Dik hendak ke Jogja juga?”_
_“Saya ke Blitar via Malang, Pak. Bapak ke Jogja?”_
_“Iya.”_
_“Bapak sendiri?”_
_“Iya.”_ Senyumnya datar. Menghela napas panjang._“Dik kerja dimana?”_
_“Saya serabutan, Pak,”_ sahut saya sekenanya.
_“Serabutan tapi mapan, ya?”_ Ia tersenyum. _“Kalau saya mapan tapi jiwanya serabutan.”_
Saya tertegun. _“Kok begitu, Pak?”_
Ia pun mengisahkan, istrinya telah meninggal setahun lalu. Dia memiliki dua orang anak yang sudah besar-besar. Yang sulung sudah mapan bekerja. Di Amsterdam. Di sebuah perusahaan farmasi terkemuka dunia. Yang bungsu, masih kuliah S2 di USA.
Ketika ia berkisah tentang rumahnya yang mentereng di kawasan elit Pondok Indah Jakarta, yang hanya dihuni olehnya seorang, dikawani seorang satpam, 2 orang pembantu dan seorang sopir pribadinya, ia menyeka airmata di kelopak matanya dengan tisue.
_“Dik jangan sampai mengalami hidup seperti saya ya. Semua yang saya kejar dari masa muda, kini hanyalah kesia-siaan. Tiada guna sama sekali dalam keadaan seperti ini. Saya tak tahu harus berbuat apa lagi. Tapi saya sadar, semua ini akibat kesalahan saya yang selalu memburu duit, duit, dan duit, sampai lalai mendidik anak tentang agama, ibadah, silaturrahmi dan berbakti pada orang tua._
_Hal yang paling menyesakkan dada saya ialah saat istri saya menjelang meninggal dunia karena sakit kanker rahim yang dideritanya, anak kami yang sulung hanya berkirim SMS tak bisa pulang mendampingi akhir hayat mamanya gara-gara harus meeting dengan koleganya dari Swedia. Sibuk. Iya, sibuk sekali…. Sementara anak bungsu saya mengabari via WA bahwa ia sedang mid - test di kampusnya sehingga tidak bisa pulang...”_
_“Bapak, Bapak yang sabar ya….”_ Tidak ada kalimat lain yang bisa saya ucapkan selain itu.
Ia tersenyum kecut. _“Sabar sudah saya jadikan lautan terdalam dan terluas untuk membuang segala sesal saya dik..._
_Meski telat, saya telah menginsafi satu hal yang paling berharga dalam hidup manusia, yakni sangkan paraning dumadi. Bukan materi sebanyak apa pun. Tetapi, dari mana dan hendak ke mana kita akhirnya. Saya yakin, hanya dari Allah dan kepada-Nya kita kembali. Di luar itu, semua semu. Tidak hakiki..._
_Adik bisa menjadikan saya contoh kegagalan hidup manusia yang merana di masa tuanya….”_
Ia mengelus bahu saya –saya tiba-tiba teringat ayah saya.
Di pesawat, seusai take off, saya melempar pandangan ke luar jendela, ke kabut-kabut yang berserak bergulung-gulung, bertimbun-timbun bagai permadani putih.
Semua manusia sungguh semata hanya sedang menunggu giliran dijemput maut. Manusia sama sekali tiada nilainya, tiada harganya, tiada pengaruhnya bagi jagat raya ini. Sangat nisbi, naif, dhaif, fana, sumir, kerdil, sebutir debu, senoktah hikayat...
_ Mari kita memohon Tuhan membimbing Kita agar tidak tersesat dlm menjalani hidup dan kehidupan ini. Di luar itu, semua semu. Tidak ada yg kekal.. yg kita milik hanyalah "Waktu...ππΌππΌ copy dari tetangga
17.3.16
Manfaat Pete Untuk Kesehatan
Sebuah artikel dari MAKASSAR.TRIBUNNEWS.COM yang ditulis oleh : Bambang Subaktyo 14 Maret 2015 tentang manfaat pete untuk kesehatan. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Hampir semua manfaat pete yang disebutkan itu, benar terbukti. Saya berani mengatakan hal ini karena saya sudah menjalankan 15 tahun penelitian terapi pete dan 4 tahun masa sosialisasi = 19 tahun!.
Tahun 1995, saya membaca sebuah artikel dari Prof. Hembing tentang pete yang bagus untuk mencuci darah, lalu saya mulai makan pete rebus yang selanjutnya menjadi terapi pete.
Ada 2 terapi pete:
Terapi makan buah pete rebus dan
Terapi minum air rebusan kulit pete.
Buah pete rebus itu akan membersihkan sistem pencernaan, membersihkan darah, pembuluh darah dari berbagai TPD (toxin, poison, dirt = kotoran), granula, kolesterol, dll. Bau pesing yang dihasilkan sehari setelah makan pete, keluar dalam bentuk puff, urine dan keringat itu merupakan pertanda TPD cs yang dihancurkan oleh zat pete.
Setelah 4 hari berturut menjalankan terapi pete, pada pagi hari ke-5, biasanya puff, urine juga keringat sudah tidak berbau lagi, karena TPD cs itu telah diluruh (dihancurkan) oleh pete.
Air rebusan kulit pete (air pete) bermanfaat untuk mengembalikan fungsi saraf, menurunkan tekanan darah, mengobati asam urat, rheumatik, trauma otot, dst.
Seseorang yang terkena asam urat hanya butuh sekitar 4-7 hari minum air pete dan dia bisa terbebas dari asam urat.
Seseorang yang terkena trauma otot, atau lumpuh pasca stroke juga bisa bebas dari halangan dalam waktu yang sama. Ada bonus bagi pria yang minum air pete yaitu mendapatkan 'SLOW VIAGRA', mendapatkan stamina dan power hampir 3 kali lipat setelah rutin minum air pete.
Beberapa orang berumur sekitar 60 tahun hanya butuh waktu 1 hari untuk kembali bisa bangun berdua, dari posisi tidak berpotensi menjadi berpotensi kembali.
Dengan menjalankan full terapi pete, makan buahnya dan minum air pete, bisa menjaga kesehatan, menyembuhkan dari bermacam penyakit, membawa kebahagiaan rumah tangga, memberikan kesejahteraan. Terapi ini bukan hanya menjaga kadar gula darah, tetapi ada fungsi cell-regenerative yang mengembalikan fungsi berbagai organ tubuh, yang bisa membawa kesembuhan dari penyakit diabetes, jantung, ginjal, dst.
Pete sudah masuk ke berbagai negara di Eropa, dan mungkin juga Amerika, karena ada banyak toko bahan pangan Asia yang mengimport buah, sayuran, bumbu dari negara Asia ke negara negara itu, tentu dalam jumlah yang terbatas tetapi ADA.
Soal pete dijadikan jus atau milkshake itu juga bisa, hanya sekedar membuat mudah mengkonsumsi pete, karena ada sebagian orang yang tidak suka dengan 'rasa makan pete' akan dimudahkan dengan cara meminum jus atau milkshake pete itu.
Terapi pete ini sudah didownload ribuan orang dari mancanegara, pembaca terapi ini berasal dari 30 negara dunia. Hanya soal waktu, buah pete menjadi komoditas internasional, pasti akan dipakai di seluruh dunia sebagai obat herbal.
Jadi, jangan buang buang waktu, segeralah jalankan terapi pete, demi kehidupan, kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan kita bersama. Segera ikutan, mumpung
masih murah meriah, nanti kalau sudah diexport ke mancanegara, harganya pasti jauh lebih tinggi.
Hampir semua manfaat pete yang disebutkan itu, benar terbukti. Saya berani mengatakan hal ini karena saya sudah menjalankan 15 tahun penelitian terapi pete dan 4 tahun masa sosialisasi = 19 tahun!.
Tahun 1995, saya membaca sebuah artikel dari Prof. Hembing tentang pete yang bagus untuk mencuci darah, lalu saya mulai makan pete rebus yang selanjutnya menjadi terapi pete.
Ada 2 terapi pete:
Terapi makan buah pete rebus dan
Terapi minum air rebusan kulit pete.
Buah pete rebus itu akan membersihkan sistem pencernaan, membersihkan darah, pembuluh darah dari berbagai TPD (toxin, poison, dirt = kotoran), granula, kolesterol, dll. Bau pesing yang dihasilkan sehari setelah makan pete, keluar dalam bentuk puff, urine dan keringat itu merupakan pertanda TPD cs yang dihancurkan oleh zat pete.
Setelah 4 hari berturut menjalankan terapi pete, pada pagi hari ke-5, biasanya puff, urine juga keringat sudah tidak berbau lagi, karena TPD cs itu telah diluruh (dihancurkan) oleh pete.
Air rebusan kulit pete (air pete) bermanfaat untuk mengembalikan fungsi saraf, menurunkan tekanan darah, mengobati asam urat, rheumatik, trauma otot, dst.
Seseorang yang terkena asam urat hanya butuh sekitar 4-7 hari minum air pete dan dia bisa terbebas dari asam urat.
Seseorang yang terkena trauma otot, atau lumpuh pasca stroke juga bisa bebas dari halangan dalam waktu yang sama. Ada bonus bagi pria yang minum air pete yaitu mendapatkan 'SLOW VIAGRA', mendapatkan stamina dan power hampir 3 kali lipat setelah rutin minum air pete.
Beberapa orang berumur sekitar 60 tahun hanya butuh waktu 1 hari untuk kembali bisa bangun berdua, dari posisi tidak berpotensi menjadi berpotensi kembali.
Dengan menjalankan full terapi pete, makan buahnya dan minum air pete, bisa menjaga kesehatan, menyembuhkan dari bermacam penyakit, membawa kebahagiaan rumah tangga, memberikan kesejahteraan. Terapi ini bukan hanya menjaga kadar gula darah, tetapi ada fungsi cell-regenerative yang mengembalikan fungsi berbagai organ tubuh, yang bisa membawa kesembuhan dari penyakit diabetes, jantung, ginjal, dst.
Pete sudah masuk ke berbagai negara di Eropa, dan mungkin juga Amerika, karena ada banyak toko bahan pangan Asia yang mengimport buah, sayuran, bumbu dari negara Asia ke negara negara itu, tentu dalam jumlah yang terbatas tetapi ADA.
Soal pete dijadikan jus atau milkshake itu juga bisa, hanya sekedar membuat mudah mengkonsumsi pete, karena ada sebagian orang yang tidak suka dengan 'rasa makan pete' akan dimudahkan dengan cara meminum jus atau milkshake pete itu.
Terapi pete ini sudah didownload ribuan orang dari mancanegara, pembaca terapi ini berasal dari 30 negara dunia. Hanya soal waktu, buah pete menjadi komoditas internasional, pasti akan dipakai di seluruh dunia sebagai obat herbal.
Jadi, jangan buang buang waktu, segeralah jalankan terapi pete, demi kehidupan, kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan kita bersama. Segera ikutan, mumpung
masih murah meriah, nanti kalau sudah diexport ke mancanegara, harganya pasti jauh lebih tinggi.
13.11.15
Mencari Ibu Kota Provinsi Madura
Ibukota Prop. Madura di mana .. ?.
Bergaungnya Madura menjadi propinsi terpisah dari Jawa Timur, menyuburkan diskusi hangat para pemuda Madura di mana2.
Empat pemuda masing2 dari seluruh empat kabupaten, Bangkalan, Sampang, Sumenep dan Pamekasan (dari Sampang bernama Markasan) berdiskusi santai dan masing2 berpendapat bahwa di kabupaten tempat tinggalnyalah yg paling pantas jdi ibukota Propinsi Madura kelak.
Setelah masing2 mengeluarkan pendapat, tiba2 ada seorang perempuan usia 50 tahunan (Marlèna namanya) yg memperhatikan diskusi keempat pemuda tadi sejak awal menyela :
Marlèna : "Aduh adik2... kenapa sampeyan semua pot repot..... saya sudah 30 tahun lebih merantau, saya punya rumah di mana2...di Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan, bahkan di Surabaya ada punya rumah.."
Keempat Pemuda serempak bertanya : "Terus menurut ibu di mana ibukota Propinsi Madura nanti. ?."
Marlèna : "Di SURABAYA diiikkkk...!".
Markasan : "Lhoooo itu ibu kota Jawa Timur buuuuu, nanti masyarakat Jawa Timur bagaimana ?."
Marlèna : Mereka suruh cari sendiri..... Kita jangan ikut campur...!!"
7.10.15
Tempe Setengah Jadi
Di sebuah desa hiduplah seorg ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yg dpt dia lalukan sbg penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dr bibirnya.
Ia jalani hidup dgn riang. "Jika tempe ini yg nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya...?", Demikian dia selalu memaknai hidupnya.
Suatu pagi dia berkemas. Mengambil keranjang bambu tmpt tempe.., dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe2e yg dia letakkan di atas meja panjang. Tapiii..., Deg! dadanya gemuruh. Tempe yg akan di jual, ternyata blm jadi....π
Masih berupa kacang kedelai, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.
Tempe itu masih harus menunggu 1 hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas...π Dia bayangkan, hari ini pasti dia tdk akan mendapatkan uang, utk makan, dan modal membeli kacang kedelai lagi.
Di tengah putus asa,terbersit harapan di dadanya. Dia tau.., jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, ditengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa...,
"Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini.
Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan
nasibku...".
Dalam hati.., dia yaqin.., Allah akan mengabulkan doanya.
Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakanhangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung...
Dadanya bergemuruh... Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... Dia kecewa.
Tempe itu masih belum juga berubah, belum menyatu oleh kapas-kapas ragi putih.
Tapi, dng memaksa senyum, dia berdiri.
πΉ Dia yaqin.., Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi.
πΉ Dia yaqin..., Allah tdk akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah.
#
Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dlm keranjang,dia berdoa
lagi.. "Ya Allah, aku tau tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe... Karena itu ya Allah, jadikanlah...! Bantulah aku, kabulkan doaku...".
Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe.
Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi.
Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tsb.
"Keajaiban Tuhan akan datang... pasti..!", Yaqin-nya.
Dia pun berjalan ke pasar...
Di sepanjang perjalanan itu, dia yaqin..., "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe2nya.
Ber-kali2i dia memanjatkan doa...
Ber-kali2 dia yaqinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.
Sampai di pasar, di tmpt dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang2 itu...
"Pasti sekarang telah jadi tempe..", batinnya.
Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan2.
Dan... dia terlonjak.
Tempe itu masih tak ada perubahan.
Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.
Air mata pun menitiki keriput pipinya.
Kenapa doaku tidak dikabulkan...?
Kenapa tempe ini tidak jadi...? Apakah Tuhan ingin aku menderita...?
Apa salahku...? Demikian batinnya berkecamuk.
Dengan lemas, dia gelar tempe2 1/2 jadi itu di atas plastik yg telah dia
sediakan.
Tangannya lemas..., tak ada keyaqinan akan ada yang mau membeli tempenya itu.
Dan dia tiba2 merasa lapar... merasa sendirian...
"Tuhan telah meninggalkan aku..", batinnya. π’
Air matanya kian menitik... Terbayang esok dia tak dapat berjualan...
Esok diapun tak akan dpt makan. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang,
dan "teman2" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas.
Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku.
##
Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini.
Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...
Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya.
Dia memalingkan wajah, seorang perempuan, paro baya, tengah tersenyum,
memandangnya...,
"Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi...?
"Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya..?".
Penjual tempe itu bengong.. Terkesima...
Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan tangan.
"YaAllah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi.
Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe.."
Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi.
"jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe...??"
"Bagaimana Bu...? Apa ibu menjual tempe setengah jadi..?", tanya perempuan itu lagi.
Kepanikan melandanya lagi...
"Duh Gusti... bagaimana ini...? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya..?", ucapnya berkali-kali.
Dan dengan gemetar, dia buka pelan2 daun pembungkus tempe itu.
Dan apa yang dia lihat, sahabat...??
Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama.
Belum jadi..!.
"Alhamdulillah!", pekiknya, tanpa sadar.
Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli.
Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu itu.
"Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang blm jadi..?".
"Oohh..., bukan begitu, Bu. Anak saya yang kuliah S2 di Seoul ingin sekali makan tempe, asli buatan sini.
Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi.
Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu...?".
?πππππππππ
Demikianlah..., dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yg menurut kita paling cocok utk kita.
Dan jika doakita tdk dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa dan merasa ditinggalkan...
Padahal Allah paling tau apa yang paling cocok utk kita.
Bahwa semua rencananya adalah SEMPURNA..
Tempe setengah jadi tersebut tidak akan pernah dlm waktu singkat menjadi tempe, karena itu melawan takdir qauniyah yg telah Allah tetapkan.
Takdir qauniyah ini atau takdir kausalitas (sunnatullah) itu akan berjalan seperti biasanya... Itulah hukumnya.
Seperti air akan mengalir dari tempat yg tinggi ke tempat yg rendah..
Namun kita berharap dng takdir ghaibiyah yg Allah tetapkan, seperti pertolongan yang Allah berikan dari arah yg tidak pernah kita duga..
Contoh lain takdir ghaibiyah ini adalah kita tdk tau dimn dan kapan kita meninggal..., karena itu rahasia-Nya.
Namun, Dia telah menetapkan takdir syar'iat bagi manusia bahwa orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal2 kebaikan diberikan tempat kembali yg terbaik.
Allah SWT mengingatkan di dlm Alquran bahwa boleh jadi kita sangat menginginkan sesuatu, padahal itu tdk baik bagi kita...
"Dan boleh jadi kita sangat tidak menyukai sesuatu, padahal itu banyak menyimpan kebaikan bagi
kita.. " (Al Baqarah 216).
Nah, disini Allah ingin menegaskan Allah-lah Yang Maha Mengetahui apa yg terbaik.
Ketahuilah.., Tugas kita sebagai manusia sederhana saja yaitu berusaha semaksimal mungkin, seikhlas mungkin dan hasil akhir adalah ketentuan Ψ§ΩΩّΩُ ΨͺΨΉΨ§ΩΩ Sang Penguasa Alam Semesta ini....
Al Qur'an menyatakan bahwa : "Sesungguhnya Allah tdk akan membebani manusia melebihi kemampuannya dan bagi org yg bertaqwa.."
Allah berikan priviledge yaitu pasti ... Allah berikan rizki dari "arah yang tidak terduga-duga
6.10.15
Memberi Itu Indah
Seorang guru yg bijak tengah berjalan2 santai bersama salah seorang di antara murid2 nya di sebuah taman.
Sedang asyik berjalan sambil bercerita, keduanya melihat sepasang sepatu yg sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yg bekerja di sana, yg sebentar lagi akan menyelesaikan pekerjaannya.
Sang murid melihat kepada gurunya sambil berujar:
“Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dg menyembunyikan sepatunya, kmdn kita bersembunyi dibelakang pepohonan? Nanti ketika dia datang untuk memakai sepatunya kembali, ia akan kehilangan. Kita lihat bgmn dia kaget dan cemas!”
Guru yg alim dan bijak itu menjawab:
“Muridku, tidak pantas kita menghibur diri dg mengorbankan orang miskin. Kamu kan seorang yg kaya, dan kamu bisa saja menambah kebahagiaan utk dirinya. Sekarang coba kamu memasukkan bbrp lembar uang kertas ke dlm sepatunya, kmdn saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu”.
Sang murid sangat takjub dg usulan gurunya. Dia langsung berjalan dan memasukkan bbrp lembar uang ke dlm sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik semak2 bersama gurunya sambil mengintip apa yg akan terjadi dg tukang kebun.
Tak brp lama datanglah pekerja miskin itu sambil mengibas2 kan kotoran dari pakaiannya. Dia menuju tempat sepatunya yg ia tinggalkan sblm bekerja.
Ketika ia memasukkan kakinya ke dlm sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yg mengganjal di dalamnya.
Saat ia keluarkan ternyata…....uang..!
Dia memeriksa sepatu yg satunya lagi, ternyata juga berisi uang..!
Dia memandangi uang itu berulang2, seolah ia tidak percaya dg penglihatannya. Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak melihat seorangpun.
Selanjutnya ia memasukkan uang itu ke dlm sakunya, lalu ia berlutut sambil menengadah ke ke langit dan menangis. Dia berbicara dg suara tinggi. Ia bicara kepada Allah :
“Aku bersyukur kepada-Mu, ya Allah, Tuhanku yg maha pengasih dan penyayang. Wahai Yang Maha Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak2 ku lagi kelaparan. Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak2 ku dan istriku dari penderitaan...”
Dia terus menangis dalam waktu cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sang murid sangat terharu dg pemandangan yg ia lihat di balik persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung.
Ketika itu guru yg bijak tsb memasukkan pelajaran kepada muridnya :
“Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yg lebih dari pada kamu melakukan usulan pertama dg menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?”
Sang murid menjawab:
“Aku telah mendapatkan pelajaran yg tidak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham makna kalimat yg dulu belum aku pahami sepanjang hidupku:
“Ketika kamu memberi, kamu akan memperoleh kebahagiaan yg lebih banyak daripada ketika kamu diberi”.
Sang guru melanjutkan pelajarannya.
Dan ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam2 :
• Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balas dendam, adalah suatu pemberian.
• Mendo’akan temanmu dibelakangnya (tanpa sepengatahuannya) itu adalah suatu pemberian.
• Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk darinya, juga suatu pemberian.
• Menahan diri dari membicarakan aib sesama kita dibelakangnya adalah pemberian juga.
Ini semua adalah pemberian. Supaya kesempatan memberi tidak hanya dimonopoli oleh orang2 kaya saja.
*******
Saudaraku tercinta...
Marilah kita saling memberi, niscaya hidup ini menjadi indah...πππΉπ·πΊπ·πΊ
Menanam Kebaikan Menuai Kebaikan
James Bender dalam bukunya,
"How to Talk Well" [New York; McGray-Hill Book Company,Inc., 1994],
Memuat kisah tentang seorang Petani yang menanam jagung unggulan dan sering kali memenangkan penghargaan petani dengan jagung terbaik sepanjang musim.
Suatu hari, seorang wartawan dari koran lokal melakukan wawancara dan menggali rahasia kesuksesan petani tersebut.
Wartawan ini menemukan bahwa petani itu membagikan benih jagungnya kepada para tetangganya.
"Bagaimana Anda bisa berbagi benih jagung dengan tetangga Anda, lalu bersaing dengannya dalam kompetisi yang sama setiap tahunnya?" tanya wartawan, dengan penuh rasa heran dan takjub.
"Tidakkah Anda mengetahui bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari jagung yang akan berbuah dan membawanya dari satu ladang ke ladang yang lain.
Jika tetangga saya menanam jagung yang jelek, maka kualitas jagung saya akan menurun ketika terjadi serbuk silang.
Jika saya ingin menghasilkan jagung kualitas unggul, saya harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung yang bagus pula," jawab petani.
Petani ini sangat menyadari hukum keterhubungan dalam kehidupan.
Dia tidak dapat meningkatkan kualitas jagungnya, jika dia tidak membantu tetangganya untuk melakukan hal yang sama.
Dalam kehidupan, mereka yang ingin menikmati kebaikan, harus memulai dengan menabur kebaikan pada orang-orang di sekitarnya.
Jika Anda ingin bahagia, Anda harus menabur kebahagiaan untuk orang lain.
Jika Anda ingin hidup dengan kemakmuran, maka Anda harus berusaha meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitar Anda.
Anda tidak akan mungkin menjadi ketua tim yang hebat, jika Anda tidak berhasil meng-upgrade masing-masing anggota tim Anda.
KUALITAS ANDA DITENTUKAN OLEH KUALITAS ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA.
Orang cerdas sejatinya adalah orang yang mencerdaskan orang lain, begitu pula orang yang baik adalah orang yang berbuat kebaikan bagi orang lain.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita petik kelak.
ππ»π
18.9.15
Air Penyusut Pinggang
Sassy water.
Apakah Anda sering berdiri berjam-jam di depan kaca dan rutin pergi ke gym untuk latihan dengan harapan memiliki pinggang yang lebih kecil, tapi tak kunjung berhasil? Atau Anda mencoba minum berbagai jus, melakukan diet dan olahraga hanya untuk mendapatkan pinggang yang lebih kecil?
Mungkin Anda diam-diam berpikir dan bertanya-tanya, apakah ada cara cepat untuk mengecilkan pinggang? Jangan khawatir, sassy water adalah jawaban untuk semua pertanyaan Anda. Ahli gizi Cynthia Sass membuat ramuan yang sangat menakjubkan untuk menghasilkan perut rata yang disebut 'Sassy Water.'
Sassy water merupakan minuman kuat nan menyegarkan yang rendah kalori dan dapat merevitalisasi serta membantu membuang gas, menghilangkan perut kembung dan mempertahankan peristaltik (gerakan normal saluran pencernaan Anda).
Konsep sassy water didasarkan atas fakta bahwa, seorang individu membutuhkan setidaknya 8 gelas air dalam sehari. Jumlah ini berasal dari kebutuhan rata-rata individu dan dapat bervariasi antara orang yang satu dengan yang lainnya, tergantung pada asupan makanan, ketahanan tubuh, dan aktivitas harian mereka.
Agar memiliki perut rata, selain minum sassy water selama 4 hari, penting bagi Anda untuk menghindari makanan manis, makanan ringan dan makanan berminyak. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak air, seperti melon, semangka dan lain-lain. Alasannya, jika tubuh Anda terhidrasi dengan baik, Anda dapat mencegah terjadinya sembelit dan perut kembung.
Lalu, bagaimana cara membuat sassy water? Berikut bahan-bahan yang diperlukan.
8 gelas air
1 sendok teh jahe giling
1 buah mentimun segar berukuran sedang, iris tipis
1 buah lemon ukuran sedang, diiris tipis
12 lembar daun peppermint.
Hampir semua bahan-bahan di atas memiliki efek diuretik alami. Ini berarti bahwa, kelebihan cairan di dalam tubuh, akan dikeluarkan melalui urine. Hal ini akan berakibat, terjadi peningkatan frekuensi kemih. Tapi jangan khawatir, Anda tidak akan mengalami dehidrasi, walaupun Anda akan sering mengalami buang air kecil, karena hampir semua bahan yang digunakan memiliki efek hydrating juga. Yang berarti, meskipun Anda akan mengeluarkan banyak urine, kulit Anda tidak akan kering, justru kulit Anda akan lebih bersih dan bersinar.
Jadi, bagaimana cara membuat sassy water?
Campur semua bahan dalam wadah
Masukkan ke dalam lemari es dan diamkan semalaman
Saring
Mulailah meminumnya (Hindari minum soda selama mengonsumsi sassy water)
Minum selama 4 hari untuk bisa melihat hasilnya.
Setelah 4 hari, cobalah ukur lingkar pinggang Anda, dan Anda akan terkejut melihat hasilnya.
Sumber: Healthy Food Team.
17.9.15
Inspirasi Sisir
Menjual Sisir pada Biksu
Sebuah perusahaan melakukan tes terhadap 3 calon staf penjual barunya. Tesnya unik, yaitu: menjual sisir di kompleks Biara Shaolin! Tentu saja, ini cukup unik karena para Biksu di sana semuanya gundul & tak butuh sisir. Kesulitan ini juga yg membuat calon pertama hanya mampu menjual 1 sisir. Itupun karena belas kasihan seorang Biksu yg iba melihatnya.
Tapi, tdk dgn calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tdk menawarkan kpd para Biksu, tetapi kpd para turis yg ada di kompleks itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut² an.
Lalu bagaimana dgn calon ketiga? Ia berhasil menjual 500 sisir!!! Caranya..? Ia menemui kepala Biara, lalu meyakinkan bhw sisir ini bisa jadi suvenir bagus jika kepala Biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir² itu & menjadikannya suvenir para turis utk kompleks biara tsb. Sang kepala Biara pun setuju.
Apa yg sering orang anggap sebagai penghambat terbesar karier mereka? Bukankah banyak orang seringkali menyalahkan keadaan?
Dan inilah yg membuat calon pertama gagal. Sementara calon kedua, sudah berani berpikir di luar kotak. Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yg hanya sebagai alat merapikan rambut. Tapi calon ketiga tidak hanya berani berpikir bhw sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi suvenir.
Intisarinya: Bahwa kita tdk bisa mengatur situasi seperti yg kita kehendaki. Namun, kita bisa mengerahkan daya imajinasi & kreativitas kita utk mencari solusi. Seringkali hambatan merupakan titik kecil yg menghalangi mata kita, sehingga kita tdk bisa melihat bangunan yg besar di depan kita yg merupakan cita² atau solusi yg kita tuju.
Nah sobat, Mari kita berpikir keluar dari kotak, bergeser dari zona nyaman, berjalan terus & bersahabat dgn masalah & tantangan, dgn kreatifitas yg selalu berubah & di perbaharui !!! SALAM SUKSES... SEMANGAT TERUS
Subscribe to:
Posts (Atom)