1.11.06

Histeria Jose Mourinho

Gol striker Chelsea, Didier Drogba, pada saat injury time (menit 90+3) menghapuskan kemenangan Barcelona yang sudah di depan mata. Gol tersebut kontan saja disambut dengan penuh suka cita oleh pelatih Chelsea, Jose Mourinho. Dengan penuh histeria, sambil mengepalkan kedua tangannya, Mourinho meluncur diatas rumput. Suatu pemandangan yang luar biasa, seolah-olah Chelsea telah merebut gelar Piala Champion Eropa tahun ini. Ekspresi kegembiraan yang luar biasa ini juga diikuti oleh segenap pemain Chelsea dengan berangkulan bersama-sama ditengah lapangan, meski tanpa berlari kecil mengelilingi lapangan.

Padahal pertandingan antara Chelsea dan Barcelona, yang malam itu bertanding di Stadion Nou Camp Barcelona (31/10), hanyalah merupakan salah satu partai babak penyisihan group dan belum memastikan lolosnya Chelsea ke babak 16 besar. Namun harus diakui bahwa dengan hasil imbang tersebut, Chelsea tetap memimpin group A dengan nilai 10 dan menjadi tim yang paling berpeluang lolos ke babak selanjutnya. Sementara Barcelona terpuruk di urutan ketiga group dan harus memenangkan dua pertandingan terakhir jika ingin sukses ke 16 besar. Hal inilah yang mungkin mendorong Mourinho begitu bersuka cita, terhindar dari kekalahan dan musuh bebuyutan tertahan di posisi yang lebih sulit untuk melangkah maju.

Kalau sampai Barcelona gagal masuk babak 16 besar, maka niat Chelsea membalas dendam dengan menyingkirkan Barcelona secara tidak langsung telah tercapai. Bagi Chelsea, Barcelona merupakan batu sandungan yang sangat menghambat ambisi Chelsea untuk merengkuh piala Champion untuk pertama kalinya. Terbukti di tahun 2005 lalu Barcelona lah yang menyingkirkan Chelsea di babak 16 besar.

Berbeda dengan Mourinho yang begitu ekspresif, pelatih Barcelona, Frank Rijkaard sebaliknya bersikap biasa-biasa saja. Ia hanya berkomentar bahwa kedua tim malam itu telah bermain dengan sangat baik dan Barcelona sudah sangat dekat dengan kemenangan, meski hal itu akhirnya tidak terjadi. Ia juga terkejut terhadap antuasme Mourinho, namun ia tidak ingin mengritiknya karena setiap orang dapat melakukan apa yang diinginkan. Ia justru hanya ingin berkonsentrasi untuk memenangkan dua pertandingan terakhir guna menjamin Barcelona lolos ke babak berikut.

Pertandingan Chelsea – Barcelona di group A sementara ini telah berakhir dengan keunggulan Chelsea (menang di kandang 1-0 dan seri 2-2 saat tandang). Namun bukan berarti berakhir pula drama keduanya, tidak tertutup kemungkinan Chelsea dan Barcelona bertemu lagi di babak-babak berikut atau mungkin di final liga Champion? Kita tunggu saja. Sementara itu kita nikmati pertandingan lainnya yang tidak kalah seru.

1 comment:

Anonymous said...

ya betul mas Aris,

Jose Maurinho begitu histerisnya sampai pakai acara meluncur di rumput segala, kaya' Drogba aja dia.

Tapi, Rijkard kan nggak kalah sewot nya sampai maju menghampiri wasit di tengah lapangan segala. Katanya injury timenya kelamaan terus kok baru 5 menit dari 6 menit seharusnya sudah ditiup pluit panjang.

Tapi memang, paling seru nih Chelsea ketemu Barca lagi di Final..