16.2.09

Hati-hati Penipuan Dibalik Promosi AOWA !!!

Sabtu dan Minggu semestinya menjadi hari yang menggembirakan karena bisa sejenak rehat dari rutinitas kegiatan kantor. Sayang suasana akhir pekan kali ini terganggu oleh peristiwa kurang menyenangkan yang dialami istri saya. Awalnya saya agak enggan untuk menuliskannya disini, malu donk masa istri kena tipu diceritakan ke publik. Tapi setelah dipikirkan kembali dan menimbang-nimbang mengenai kemungkinan akan adanya korban-korban berikutnya, saya mencoba berbagi cerita mengenai kejadian yang menimpa kami.

Ceritanya dimulai ketika saya dan istri mengunjungi Mal Lippo Cikarang pada Sabtu 14 Februari 2009. Ketika melewati stan pameran AOWA, istri saya ditawari souvenir gratis oleh Sales Promotion Girl (SPG) yang mengaku bernama Silvi Riska. Mulanya istri saya menolak, tapi dengan alasan promosi, SPG tersebut terus merayu untuk tetap menerima souvenir tersebut dan meminta istri saya untuk sekedar mengisi data diri sebagai catatan pengunjung counter AOWA. Setelah itu si SPG lalu menawarkan undian untuk mendapatkan produk AOWA. Mereka meminta istri saya untuk memilih selembar kupon dan mengatakan kalau beruntung istri saya bisa saja mendapatkan secara gratis salah satu produk AOWA yang sedang mereka pamerkan seperti kompor induksi listrik, oven dan vacuum cleaner sebagai hadiah gong xi fa cai.

Ketika kupon yang dipilih istri saya berisi gambar kompor induksi listrik, para SPG yang bertugas pura-pura terkejut dan mengatakan bahwa istri saya sangat beruntung. Tidak semua orang bisa mendapatkan hadiah langsung secara gratis seperti kompor induksi listrik. Untuk itu SPG Silvi Riska dan kemudian menyusul SPG yang mengaku benama Yuli Patriani akan menelpon ke kantor pusatnya untuk mengkonfirmasi apakah memang istri saya berhak mendapatkan hadiah tersebut, apalagi mengingat hadiah yang diterima cukup besar yang menurut mereka seharga 8 juta rupiah.

Istri saya kemudian dihubungkan dengan telepon ke kantor pusat mereka. Setelah berpura-pura melakukan verifikasi, kemudian orang yang di kantor pusat menyatakan bahwa istri saya merupakan orang ke-14 yang berhak menerima hadiah tersebut dari 20 hadiah yang mereka sediakan. Setelah itu beramai-ramai para SPG dan beberapa sales lainnya mengucapkan selamat kepada istri saya dan kembali mengatakan istri saya sebagai orang yang sangat beruntung. Mendengar akan mendapat kompor induksi listrik gratis, istri saya tentu saja senang. Namun buru-buru saya mengingatkan istri saya bahwa dalam dunia usaha, tidak ada yang gratis di dunia ini. Selain itu saya juga mengatakan kepada kedua SPG AOWA tersebut bahwa kalau ada pembayaran-pembayaran, apapun bentuk dan alasannya, kami tidak akan mengambil hadiah tersebut. Karena sebenarnya kami tidak membutuhkan benda-benda tersebut. Dengan senyum penuh arti mereka mengatakan bahwa tidak akan ada pembayaran apapun untuk hadiah tersebut.

Sampai disini saya masih menemani istri, tapi karena pada saat yang bersamaan saya harus menemui seseorang, maka istri saya tinggalkan sejenak. Namun betapa kagetnya ketika kembali sekitar 30 menit kemudian ternyata kartu kredit istri saya sudah didebet sebesar 6 juta rupiah yang katanya diminta atas bujukan SPG AOWA untuk membayar 2 produk elektronik lain yang sepaket dengan kompor induksi listrik yang diberikan yaitu water based vacuum cleaner dan ufo convention oven. Ternyata hadiah gratis kompor induksi listrik hanya sekedar pancingan untuk membeli paksa produk lainnya.

Menyaksikan hal tersebut di atas, saya sadar ternyata istri sudah terbujuk dan tertipu oleh para SPG AOWA dan ketika meminta untuk membatalkan transaksi mereka bilang tidak bisa. Dana dari kartu kredit sudah masuk dan tidak bisa ditarik kembali. Ketika saya tetap ngotot agar mereka mengembalikan uang kami, dengan sinis mereka meminta kami menghubungi customer service mereka yang beralamat di AOWA Indonesia, Ruko Eksklusif Blok H/21, Pantai Indah Kapuk.

Dengan dongkol akhirnya kami membawa 3 buah produk AOWA tersebut. Betapa tidak, kami terpaksa membeli barang yang sebenarnya tidak kami butuhkan dan harganya sangat mahal. Ya karena termakan bujuk rayuan dan iming-iming hadiah terpaksa harus membayar sedemikian mahal barang-barang tersebut.

Setibanya di rumah saya cek produk-produk AOWA di internet. Betapa terkejutnya saya ketika halaman-halaman pertama Google justru banyak menampilkan kekecewaan korban akibat penipuan yang dilakukan oleh tenaga pemasaran AOWA dibanding produk itu sendiri. Dari penelusuran Google, setidaknya sejak tahun 2004 telah berlangsung penipuan di balik promosi AOWA seperti yang terjadi di Bandung, Jakarta dan Tengerang.

Dari para korban yang menuliskan kekecewaan DISINI, DISINI, DISINI dan DISINI, ternyata modusnya sama seperti yang saya alami yaitu: dilakukan di Mal, memancing korbannya dengan iming-iming souvenir dan hadiah besar, bersikap ramah dan memberikan pujian, berlagak menghubungi kantor pusat, dan membujuk konsumen untuk mendebet kartu kredit guna membayar produk yang dikatakan sebagai satu paket dari hadiah yang didapat.

Herannya, meski praktik seperti itu sudah berlangsung lama, tetapi tidak ada teguran dari lembaga seperti YLKI atau edukasi kepada masyarakat untuk menghindari praktik-praktik penipuan seperti yang dilakukan AOWA. Sehingga tidak mengherankan banyak korban yang terus berjatuhan.

Saya berharap agar pihak yang berwenang seperti kepolisian dapat menghentikan kegiatan promosi semacam itu. Kasihan para korban yang tertipu dan terpaksa membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Kalau distributor AOWA ingin mempromosikan dan menjual produk-produknya, lakukanlah dengan baik tanpa harus membodohi konsumen. Kalau barang produk AOWA memang baik, teruji mutunya, dan benar keasliannya, saya yakin konsumen yang membutuhkannya akan mencari produk AOWA.

Untuk para konsumen agar kiranya juga lebih berhati-hati untuk tidak terayu bujukan para sales AOWA. Kalaupun ingin membeli barang yang ditawarkan, pertimbangkan tingkat kebutuhan, mutu dan harga barang yang ditawarkan. Hati-hati jangan sampai barang yang dikatakan buatan Jepang tersebut ternyata buatan China dan bisa didapat dengan harga yang lebih murah serta tidak jelas kualitasnya.

Untuk para tenaga sales dan distributor AOWA yang kebetulan membaca tulisan ini, bicaralah jujur dengan hati nurani saudara apakah promosi yang anda lakukan benar? Apakah anda tidak merasa berdosa melakukan promosi yang membodohi dan mengelabui konsumen? Apakah demi mengejar setoran, anda bersedia melakukan apapun asal produk ditawarkan terjual?

Akhir kata, saya berharap apa yang dialami istri saya tidak terulang pada pembaca yang budiman.

18 comments:

Anonymous said...

turut prihatin ya..
memang menyebalkan praktek promosi seperti itu..

Anonymous said...

mudah2an gundahnya udh hilang, mas. Terpenting juga,harus lbh waspada nih kalau dirayu dg hadiah gratis...

Anonymous said...

Aduh, boss, MO penjualan produk begitu sudah dari jaman Adam dan Hawa. Saya juga sering kena rayu (iyah, kenapa ya yang ngerayu kok bukan Brad Pitt, malah salespeople..). Tapi saya selalu berhasil menolak setelah melihat harga produk yang katanya "gratis" macam vacuum cleaner, microwave dll itu ternyata jauh lebih tinggi dari harga di pasaran, padahal mereknya kan abal2 ya? Mosok microwave harga Rp 7 juta, padahal yang udah canggih dari Sharp aja paling banter Rp 4 juta. Hmmm...

Anonymous said...

Oya, ternyata mereka juga sudah merambah ke mancanegara loh! http://supersawsaw.blogspot.com/2008/03/aowa-scam-beware.html. Harusnya interpol dilibatin neh hehehe

Anonymous said...

Hey its really an informative blog post.....Superb keep it continue....Thank you

Anonymous said...

hello friend! would you mind if we xlinks?? take care ^__^

Anonymous said...

Kayaknya ini MODUS OPERANDI mrk...
Hal yang sama persis suami saya alami tadi siang di mall Ambasador Kuningan Jaksel. Kami hampir tertipu tp Thanks God kami tdk jd ditipu karena kebetulan credit card suami lg ada problem, tdnya mau minjam kartu kredit teman yg kebetulan lg di mall tsb tp entah kenapa telepon tidak dijawab, blm lg anak kami sangat rewel selama disana (counter AOWA).Sales nya terus mendesak tanpa memberikan kesempatan untuk berpikir tenang sampai akhirnya saya mau bersedia ambil uang cash dari ATM tp sekali uang di ATM tdk cukup tp mrk minta byr sebagian saja. Krn kami merasa tdk nyaman akhirnya kami putuskan tdk jadi membeli produk dan si sales lgs kesal dan cemberut meninggalkan kami begitu saja pdhal sebelumnya semua sales super duper ramah (CARMUK)...

Anonymous said...

In my experience...hm....weather I'm in Brunei, Malaysia or Indonesia, konco2 AOWA semuanya penipu!!

Unknown said...

saya juga kena tipu aowa pada hari ini minggu 29 noepember 2009, kejaian hampir sama persis kronologinya seperti yang dialami mas aris, saya sangat sakit hati, semoga pihak berwajib segera MEMBERANTAS PENIPUAN DENGAN MODUS SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEH AOWA. Semoga tidak ada lagi yang kena tipu dari AOWA.

Anonymous said...

Silakan membuat pengaduan di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jl. Raya Kalimalang Kav. Agraria Blok E No. 5, Jakarta Timur 13940, No. Telp. 02126865368.
Sudah banyak kasus AOWA yang berhasil ditangani dengan baik (uang dikembalikan ke konsumen dan barang-barang dikembalikan ke pelaku usaha).
Tidak dipungut biaya apapun!
BPSK

Ayo rame2 join di fb http://www.facebook.com/profile.php?id=1282216921&ref=mf#!/group.php?gid=179361038957&ref=ts

mari bersatu menghentikan praktek ini.

Aowascam said...

Pak, kami dari Aowascam (multiply-nya para korban Aowa) yang berkedudukan di Jakarta telah mengadukan ini kepada Polda Metro Jaya. Bila Bapak masih menyimpan bukti transaksi, mohon kirimkan scannya beserta KTP Bapak (cantumkan no telp yg bisa dihubungi) ke korbanaowa@yahoo.com

Agung Prasetyo said...

Terima kasih atas infonya mas...

Bisnis Online

Anonymous said...

Kalau aku jadi bapak, udah aku tonjok spg aowa itu sampai babak belur.

pesonadunia said...

sebenarnya MATAHARI juga mesti ditutup tuh, semua kembali kepada kita, jika dipaksa ya ancam lapor polisi donk, itu sebenarnya hanya cara, dan kalo dihitung2 ya kita masih bisa untung karena jika kita beli satu2an merek lain mana dapat segitu, tetapi karena AOWA pakai sistem paket makanya gitu...sabar ya pak...

Nurul Sharina said...

Saya baru je beli smlm (11 Jun di Parkcity Mall Bintulu, Sarawak), kena tipu sama mcm semua yg lain kena.

Dah swipe card, beli water filter dpt free gift induction cooker + cooking set. Lps dh byr tu, sy ke kedai kasut jap (brg2 yg sy beli n dpt tu kt kedai diorg lg)

Masa kat kedai kasut sy call ayah sy n cite one by one. Ayah sy mmg upset sbb saya tertipu. Ayah sy suruh sy call bank utk cancel transaction, but bank kata kedai yg leh swipe blk kad tu utk buat cancellation.

Saya terus pegi kedai tu, promoter tu dh ready nk tolong saya pick up brg2 tu nk gi kat tmpt parking kereta. Saya jwb no, sy nak cancelkan.

After such negotiation trmasuk sy call card center n call ayah saya n kata sy akan report polis, br diorg bg cancel. sy kena isi recommendation evaluation form yg mengatakan saya cancel brg tu. Saya isi n diorg fax ke HQ diorg. Tu pun, diorg kata kena tunggu Isnin (esok) utk settlekan hal cancellation ni.

Mlm smlm saya buat report police over fraud business ni. Saya call bank, bank kata payment sy masih lg floating, diorg tak claim. Apap2pun esok saya nak ke Tribunal dan uruskan hal cancellation. Tapi, dr form yg sy isi tu, ada mention yg kalau sy cancel, sy kena byr 20% (means lbh kurang RM500). Saya tanya dulu tribunal mcmmana ikutkan xnak byr sbb sy xbwk blk pun those items.

Doakan saya ye. Kat filipina, aowa ni dh kena blacklist sbb ramai sgt yg report police/tribunal. Skrg ni dh start serang Malaysia, Indonesia, Brunei dan yg terbaru Thailand.. Rezeki tak berkat berniaga mcm ni...

Anonymous said...

Sy adlh krban aowa di WTC Bt. Hari Jambi pd jan 2009. Dg mds yg sm sy tertipu 7,5 jt dg membeli vaccum syarat utk mndapatkan kompor induksi seharga 8,8 jt (ktnya...). Tdnya sy brhrp penipuan ini sdh berakhir, ttp hingga bln agus 2011 ini msh byk yg tertipu. Mhn info BPSK Jakarta, di jambi juga ada BPSK ga ya? Sy msh menyimpañ bukti transaksi sy, siapa tau ada gunanya.

Anonymous said...

aowa gila... masih terus beraksi sampai sekarang.. harus dituntut ke polisi

Anonymous said...

..
aowa gila... masih terus beraksi sampai
sekarang.. harus dituntut ke polisi
9:58 AM