Tapi setelah pikir2 kembali, kayaknya posting re hari tanpa tembakau sedunia di blog kumpulan humor ternyata pas juga.
Kenapa? Karena peringatan hari tanpa tembakau sedunia seperti lelucon belaka, lucu-lucuan kata bang Mamat dari Babelan. Kenapa lucu? Ya karena peringatan ini cuma jadi bahan tertawaan para perokok dan pedagang rokok serta para petani tembakau.
Lah kalau semua orang terus berhenti merokok, berarti tembakau tidak lagi laku. Petani tembakau tidak akan lagi menanam tembakau. Pabrik rokok terancam tutup. Buruh pabrik bisa di PHK. Sementara itu berbagai konser musik dan kegiatan olah raga yang disponsori pabrik rokok tidak akan berjalan.
Jadi elo tidak mendukung kampanye tanpa tembakau? Apa karena elo seorang perokok, sergah seorang aktivis ketika membaca argumen di atas.
Sabar, saya juga mendukung gerakan dunia tanpa tembakau. Apalagi saya bukan perokok. Saya berhenti merokok sejak 10 tahun lalu. Bukan karena tidak sanggup beli rokok, tapi karena kesadaran sendiri agar badan lebih sehat (suatu argumen yang sering dipatahkan oleh argumen lain "ach gw ngerokok juga sehat2 aja").
Saya cuma kurang sependapat jika kampanye anti tembakau dilakukan sekedar kampanye lewat poster tanpa aksi nyata yang mendorong berkurangnya penggunanaan tembakau.
Maksood elo?
Ya coba donk kampanye lebih cerdas, misalnya buat acara gerakan anti tembakau ke sekolah2, tentunya tanpa sponsor perusahaan rokok.
Bukan rahasia lagi bahwa merokok sekarang ini sudah dimulai di usia muda, sudah menyentuh anak sekolah dasar dan menengah pertama. Jumlah perokok di kalangan anak sekolah ini semakin besar jumlahnya..
Anak2 sekolah merokok karena awalnya ikut2an, lama2 jadi kebiasaan. Kalau ini bisa dicegah, dapat diperkirakan jumlah anak2 sekolah yang merokok karena ikut2an akan berkurang. Kalau anak2 tersebut sudah dewasa dan ingin merokok, itu cerita lain. Bagi saya itu merupakan pilihan mereka sendiri sebagai orang dewasa. Bagaimanapun, hidup adalah pilihan.
Salam anti tembakau
dikirim lewat BlackBerry® oleh pemilik blog http://arisheruutomo.com
No comments:
Post a Comment