10.12.07

Arsenal akhirnya tumbang

Kekalahan di Liga Primer akhirnya datang juga bagi Arsenal. Adalah Middlesbrough yang sukses membombardir pasukan gudang peluru pada duel di akhir pekan (09/12). Dengan skor akhir 2-1, dimana gol balasan Arsenal terjadi pada saat injury time, terlihat bahwa anak asuh Arsene Wenger tidak berdaya menghadapi The Boro. Tanda-tanda Arsenal akhirnya bakal tumbang sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa pertandingan terakhir. Setelah ditaklukan Sevilla dalam laga Piala Champion, Arsenal hanya bermain seri dengan Newcastle.

Tersendatnya langkah Arsenal di jalur puncak tentu saja menguntungkan para pesaingnya seperti MU dan Chelsea yang mulai stabil di jalur kemenangan. Kalau tidak waspada dan segera kembali ke jalur kemenangan, bisa-bisa Arsenal mengulangi kejadian musim kompetisi 2004/2005, tersungkur di tikungan akhir dan dilangkahi MU yang akhirnya jadi juara. Ketika itu Arsenal juga tidak terkalahkan, sebelum akhirnya MU menjungkalkannya menjelang Natal 2004.

Kini dengan MU cuma tertinggal 1 poin dan Chelsea 3 poin, keduanya siap menduduki puncak klasmen. Apalagi tanggal 15 Desember 2007 mendatang Arsenal akan menjamu Chelsea. Partai derby kota London tersebut akan seru, bukan hanya untuk menunjukkan siapa yang sebenarnya menguasai London tetapi juga siapa yang akan menguasai puncak klasmen. Kalau Arsenal kalah, poin Chelsea akan sama dan hanya berbeda selisih gol. Sementara MU akan kepuncak jika berhasil menundukkan Liverpool.

Meski tidak mau diakui secara terus terang oleh Wenger, namun cederanya pemain-pemain kunci seperti Cecz Fabregas, Alexander Hleb dan Robin Van Persie cukup mempengaruhi kekuatan skuad dari kota London tersebut. Wenger pastinya menyadari hal itu, namun sebagai pelatih yang mumpuni dalam mencetak pemain-pemain handal, ia tidak ingin kesebelasannya tergantung pada satu dua pemain. Pengalaman tahun 2004/2005 juga mestinya tidak ingin diulangi Arsenal dan Wenger. Ia pasti akan keluar dengan strategi yang lebih ciamik dan membenahi Arsenal agar lebih kokoh dan kuat.

Kalau sudah begini persaingan akan semakin seru. Yang diuntungkan tentu saja para penggemar bola karena mendapatkan keasyikan tersendiri setiap akhir pekan. Beberapa pertandingan menarik yang disiarkan langsung, lewat TV kabel, tentu saja tidak boleh dilewatkan. Apalagi nontonnya tidak perlu begadang hingga dini hari.

------
Nulis sambil berharap Liga Indonesia seseru Liga Primer. Juga sambil melamun membayangkan PSSI bisa jadi jawara di Asia Tenggara (lagi) atau Asia dan ikutan Piala Dunia. Yang jelas harapan untuk ikut Piala Dunia 2010 telah musnah karena dibantai Syria dan harapan mencapai semi final di Sea Games 2007 kandas karena dikalahin Thailand.

Kayaknya sepakbola Indonesia enggak bakalan maju-maju kalau sistem pembinaannya lebih memilih jalan pintas dan tidak memutar roda kompetisi dengan benar. Bagaimana mau maju kalau pemimpinnya narapidana, sementara anggaran sebagian besar kesebelasan yang ikut kompetisi berasal dari dana APBD (yang mestinya lebih bermanfaat jika digunakan untuk membangun infrastruktur seperti jalan raya atau saluran irigasi di daerah)

4 comments:

Iman Brotoseno said...

bener bener nyesek..
beginilah kalau tidak ada Van Persie, Fabregas, Hleb dan Flamini..
Mestinya jendela transfer january, Wenger mesti mengambil pemain briliant ( mahal juga nggak apa ), khan dia sudah mau dikasih 70 juta pound dari Peter Hill Wood

Anang said...

aduh kasian juga timnas indonesia udah capek2 ke belanda argentina hasilnya nol!!!

arsenal harus mencicipi kekalahan pertamanya musim ini di liga primer... roda itu berputar....

Aris Heru Utomo said...

mas Iman, kayaknya Wenger belum tergoda utk menggunakan 70 juta pound utk beli pemain baru. Dia lebih senang cari pemain muda dan membinanya sampai jadi.

mas Anang, selain roda berputar, jangan lupa juga kalau bola itu bundar :)

Bambang Aroengbinang said...

jadi kepikir kapan ya terakhir nonton pertandingan sepak bola langsung di lapangan bola, rasanya sudah lama banget, lebih dari 20 tahun barangkali ...:)
weh, kudu disempetin nih...