3.9.07

Nefertiti

Nefertiti merupakan nama seorang Permaisuri Agung dari Raja Fira’aun/Pharao Amenhotep IV di masa Mesir Kuno (tahun 1346 sebelum masehi). Secara harfiah nama tersebut dapat diartikan sebagai “wanita cantik telah datang”. Terinspirasi dengan nama tersebut, tidak sedikit orang tua yang kemudian menamakan anak perempuannya dengan nama Nefertiti. Harapannya tentu saja agar anak perempuannya kelak menjadi putri cantik dan agung seperti dia

Selain para orang tua yang menggunakan nama Nefertiti bagi anak perempuannya, tidak jarang pula yang menggunakannya untuk nama tempat "plesiran" seperti pada foto rumah di atas. Sepintas rumah tersebut tidak berbeda dengan rumah pada umumnya. Yang membedakan adalah nama rumah, etalase dan isinya. Rumah kok diberi nama dan ada etalasenya, kayak toko saja. Setelah dicermati, rumah tersebut memang “toko” atau mungkin lebih pasnya adalah butik dengan etalase berisikan wanita sebagai komoditi.

Anehnya rumah tersebut terdapat di kawasan pemukiman, dekat bundaran jalan raya yang dilewati masyarakat umum yang akan menuju kota Tongeren (sekitar 90 km dari Brussel). Bukan di kawasan khusus lampu merah seperti halnya di Amsterdam. Setiap orang yang akan menuju Tongeren dari Brussel akan dengan mudah menemukan rumah ini karena memang letaknya persis di salah satu sisi bundaran jalan (depan pom bensin).

Melihat penampilannya yang terbuka, mestinya rumah tersebut telah memperoleh ijin “berdagang” dari pemerintah kota Tongeren. Saya tidak tahu persis alasan pemberian ijinnya dan penempatannya di daerah terbuka. Saya hanya menduga-duga, mungkinkah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota tersebut? Atau hal ini merupakan bagian dari kebebasan berusaha di era perdagangan bebas?

2 comments:

Pangarso D. Nugroho said...

weh ... mlaku-mlaku ki Mas

Aris Heru Utomo said...

yoi Dung ... sing perek wae, 40 menitan udah nyampe.