31.5.08

Tintin ke bulan

Bongkar-bongkar lemari karena mau back for good, ketemu kaos lama bergambar Tintin dan Milou dengan kostum astronout. Kaos ini saya beli lebih dari setahun yang lalu saat mengunjungi museum Tintin di Brussel. Seingat saya, kaos ini baru sekali dipakai dan setelahnya langsung parkir di lemari dengan antengnya. Tentu saja kaos tersebut masih sangat apik kondisinya.

Bagi penggemar komik, pastinya mengenal Tintin, seorang wartawan berjambul rekaan George Remi atau Herge, komikus asal Belgia. Herge dengan jeli dan akurat serta coretan yang tegas, menampilkan tokoh Tintin sebagai tokoh wartawan yang gemar berpetualang ke berbagai tempat dunia serta tokoh-tokoh lain yang mendampinginya seperti kapten Haddock yang pemabuk, Profesor Calculus yang budek ataupun detektif kembar Dupont dan Dupond, serta tentu saja anjingnya Tintin, Milou.

Berawal dari cerita pertama mengenai petualangan Tintin ke Uni Soviet yang dimuat di surat kabar Belgia Le Vingtieme Sicle pada tahun 1929, pada buku komik berikutnya diceritakan bahwa Tintin antara lain pergi ke Kongo, Amerika, Mesir, China, Tibet, Australia, termasuk singgah di Jakarta (Vol 714 pour Sydney/Penerbangan 714 ke Sydney).

Hebatnya, selain berpetualang di berbagai kota dunia, Tintin juga pernah menyelami dasar samudra. mendaki Himalaya, dan bahkan pergi ke ruang angkasa dan mendarat di bulan.

Nah pada bagian petualangan ke ruang angkasa dan bulan inilah menurut saya yang paling fenomenal. Dengan detail Herge menggambarkan roket yang dipergunakan ke ruang angkasa, termasuk pembagian ruang pada roket tersebut. Diceritakan pula suasana di ruang angkasa ketika Tintin dan kapten Haddock melayang-layang ketika keluar dari roket atau saat mendarat di bulan.

Gambaran yang disampaikan Herge tentu saja menarik, terutama melihat imajinasi Herge yang dituangkan dalam komik. Ketika buku tersebut di cetak, "objective lune/tujuan ke bulan" (dicetak tahun 1953) dan "on a marche sur la lune/pendaratan ke bulan" (1954), dunia antariksa internasional masih dalam tahapan riset untuk dapat menerbangkan manusia ke ruang angkasa dan mendaratkannya ke bulan. Yuri Gagarin, manusia pertama yang terbang ke luar angkasa dengan roket Vostok 1, baru melakukannya pada tanggal 12 April 1961. Sementara melalui misi Apollo 11, Neil Amstrong dan Edwin Aldrin baru mendarat di tanggal 20 Juli 1969.

Imajinasi yang ditampilkan Herge tampaknya bukan sekedar khayalan semata, melainkan didukung dengan riset yang kuat, sehingga menjadikan ceritanya seperti kejadian sesungguhnya. Membaca Tintin seperti melihat dokumentasi tempat dan peristiwa pada saat itu. Ditambah dengan komentar-komentar lucu tokoh-tokohnya, komik Tintin menjadi menarik dan disukai banyak orang.

9 comments:

Antown said...

saya jadi pingin nih kaosnya :)

Anonymous said...

Seingat saya di komik yang beredar di Indonesia, anjingnya Tintin bernama Snowy (atau Snowi ya nulisnya)

Anonymous said...

Kabar baru, Tintin, sudah lama menjadi proyek favorit Spielberg, yang akhirnya berhasil mendapat hak untuk mengangkat serial komik itu ke layar perak.....

Anonymous said...

bukankah Tintin sudah bukan lagi menjadi wilayah RI?

Anonymous said...

ternyata menjadi seorang pengarang/penulis diperlukan pengetahuan untuk mendukung kesuksesan.
Aris, trims sudah berkunjung. Salam kenal

amethys said...

memang hebat koq imajinasi pengarang2 cerita itu.....coba aja cerita yg simpel...Karl May dengan Winetow (?) nya.....hehehe dia blom pernah ke Amerika...wong ngarang critanya aja di penjara...tapiiiii koq bisa2 nya yah???

Anonymous said...

@mas Antown: dibuat versi KDRI-nya aja mas?
@Mas Antz: Benar To, di Indonesia dulu anjingnya Tintin dinamakan Snowy (terjemahan versi Inggris dari penerbit Indira). Tapi dlm versi cetakan baru skrg ini (terbitan Gramedia Pustaka Utama. April 2008), anjing Tintin dinamakan Milo (sesuai versi aslinya dlm bhs Perancis). Btw di Belanda, anjingnya Tintin malah dinamakan Bobbie :)
@mbak Rita: wah mesti siap2 nich utk lihat filmnya
@ndoro seten: bener mas, tapi Presiden sama PM-nya sering bolak-balik ke Jakarta tuch
@mas Hadi: salam kenal juga mas
@mbak Wida: sepertinya kuncinya adalah banyak-banyak membaca. Asal jangan berprinsip: "banyak baca banyak lupa, enggak baca enggak lupa" :)

Anonymous said...

wahh...sy jg penggemar Tintin lho.. buat saya TIntin adalah wartawan investigasi yang cerdik dan berani (kalau gak bisa dibilang nekad). Herge si pengarang memang luar biasa. selalau ada dua sisi yang ditampilkan: Selain kecanggihan kapal ruang angkasa yang disebutkan Mas Aris, Herge juga berhasil mengocok perut pembacanya dengan ketololan dua Thompson dan Thomson (tanpa P)..

di edisi TinTin di Tibet, Herge juga kembali menguras emosi pembaca, kali ini air mata (ini menurut saya lho).. coba simak, saat Yety, mahluk salju yang besar itu menangis saat 'asuhan'nya "Chang" , sahabat baik Tintin - berhasil di'rebut' kembali dan dibawa Tintin Cs.

Di setiap edisi juga, Herge berhasil memunculkan sisi lain dari seorang manusia, Kapten Haddock (dan snowy)yang pemabuk,Prof Calculus yang pintar tapi pikun dan bakal marah habis kalau disebut kambing tua .. belum lagi madame yg penyanyi itu.... huuuuu...seru deh...hidup Tin Tin... btw itu kausnya boleh juga deh... (hehe)

Anonymous said...

Wah pasti lupa dengan permohonan untuk membawakan katalog produk Tintin:(