Raja Bhumibol Adulyadej mungkin merupakan salah seorang raja terlama yang menjadi kepala negara di dunia. Dihitung sejak pelantikannya pada 9 Juni 1946, praktis pada tahun 2006 ini sang raja telah berkuasa selama 60 tahun. Meski sang raja tidak duduk di kursi eksekutif pemerintahan, namun selama 60 tahun berkuasa tersebut, sang raja sangat berperan penting dalam mempersatukan rakyatnya dan membawa ke kemakmuran. Raja berperan sebagai simbol pemersatu dan penentu kebijakan akhir yang sangat didengar oleh rakyatnya. Terakhir kita bisa melihat ketika terjadi kudeta militer terhadap PM Thaksin Sinawatra. Meski kudeta semacam itu berkali-kali terjadi, namun tidak terdapat pertumpahan darah dan kehidupan politik terus berlangsung dengan tidak mempengaruhi perekenomian Thailand.
Untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sang raja, setiap tanggal 5 Desember masyarakat Thailand selalu memperingati hari kelahirannya, termasuk yang berada di luar negeri. Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran sang raja, salah satunya adalah penyelenggaraan resepsi yang mengundang tamu dari berbagai kalangan. Seperti tahun sebelumnya, Kedutaan Thailand di Brussel pun menyelenggarakan resepsi dengan mengundang tamu dari berbagai kalangan.
Untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sang raja, setiap tanggal 5 Desember masyarakat Thailand selalu memperingati hari kelahirannya, termasuk yang berada di luar negeri. Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran sang raja, salah satunya adalah penyelenggaraan resepsi yang mengundang tamu dari berbagai kalangan. Seperti tahun sebelumnya, Kedutaan Thailand di Brussel pun menyelenggarakan resepsi dengan mengundang tamu dari berbagai kalangan.
Yang menarik dari setiap penyelenggaraan resepsi adalah kreatifitasnya untuk menjadikan kegiatan resepsi bukan hanya sebagai sarana memelihara networking tetapi juga dimanfaatkan untuk mempromosikan seni budaya nasionalnya. Dalam resepsi tahun lalu, Kedutaan Thailand selain menampilkan beberapa tari tradisional, juga dihadirkan makanan tradisional sebagai tema utama seperti Tom Yang Kung. Tidak ketinggalan pula dihadirkan buah-buah khas Thailand yang terkenal besar dan lezat seperti durian, jambu dan mangga. Uniknya, semua makanan dan buah-buahn yang disajikan merupakan kontribusi dari restoran-restoran Thailand di seluruh Belgia. Setiap restoran diatur sedemikian rupa untuk dapat menyajikan dua menu makanan yang berbeda.
Tahun ini penyelenggaraan resepsi menghadirkan nuansa yang berbeda. Makanan tradisional dan buah-buahan masih menjadi daya tarik, namun temanya berbeda sama sekali. Tema tahun ini adalah 60 tahun kenaikan tahta Raja Bhumidol Adulyadej. Untuk itu dalam resepsi tahun ini banyak ditampilkan foto aktifitas keseharian raja. Dari berbagai aktifitas tersebut, yang sangat menarik bagi saya adalah dikedepankannya aktifitas raja dalam bermusik, khususnya jazz. Tidak tanggung-tanggung, untuk menghadirkan nuansa jazz ditampilkan sekelompok musisi jazz Belgia untuk memainkan beberapa lagu ciptaan sang raja seperti Candle Light Blues, HM Blues (Hungry Man’s Blues), Love at Sundown dan Falling Rain.
Sambil mendengarkan lagu-lagu tersebut, undangan digiring untuk menyaksikan foto-foto nuansa hitam putih di layar lebar. Tampak sang raja memainkan saxophone diiringi beberapa musisi. Tampak pula kegiatan raja ketika berkunjung ke pedesaan, membudidayakan tanaman dan kegaiatn lainnya. Pokoknya undangan diajak untuk lebih mengenal sisi humanisme Raja Thailand yang memang merakyat dan dihormati serta dijadikan teladan.
3 comments:
Salam, apa kabar? Smoga saja hobbi sang Raja menular ke SBY, sehingga Ireng Maulana tidak bingung lagi cari sponsor JakJazz, biar tiket jadi murah dan lebih banyak lagi yang bisa nonton...
Benar mas, SBY juga kan senang musik. Mudah2an hobby beliau berdampak positif utk kelangsungan JakJazz.
walah, betah amat tu raja, tp hobynya oke jg yah :D
---
Jika Anda membutuhkan info tentang kampus STMIK Jakarta silahkan klik website kami di http://jak-stik.ac.id
Post a Comment