“sy terdampar di frankfurt. penerbangan eropa lumpuh. kanselir jerman merkel sendiri tidak bisa terbang ke jerman dan terdampar di lisabon”, begitu bunyi selarik kata-kata di akun Twitter juru bicara (jubir) Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri, Dino Patti Djalal, tertanggal 18 April 2010 pukul 1.51 PM.
Sebagai jubir presiden dan juga diplomat yang sering bepergian ke luar negeri, Dino Patti Djalal, tentu tidak akan mengira bahwa perjalanannya kali ini mengalami hambatan justru ketika pesawat yang ditumpanginya sedang transit di Bandara Rhein-Main, Frankfiurt, Jerman . Adalah debu vulkanis letusan Gunung Berapi Eyjafjallajokull di Islandia yang mengganggu penerbangan di kawasan Eropa Barat. Maskapai-maskapai penerbangan tidak berani menerbangkan pesawatnya ke kawasan tersebut karena khawatir debu-debu yang berterbangan mengganggu mesin pesawat dan dapat berakibat kecelakaan.
Akibat tidak adanya pesawat yang berani terbang, Dino Patti Djalal dan ribuan calon penumpang lainnya pun terpaksa mencari alternatif moda angkutan lain agar dapat segera sampai di tujuan. Beruntung transportasi darat di Eropa Barat tidak mengalami gangguan, sehingga bisa menggunakan bis atau kereta api. Alternatif ini yang dilakukan Dino Patti Djalal yang semenit kemudian mentweet “sy akan coba cari kereta api ke eropa paling selatan, mudah2an airport ada yg buka disana”.
Sekitar 8 jam kemudian, kembali Dino Patti Djalal mentweet “sy sudah di roma dgn kerta api. airprt roma buka tapi all flights full hari ini dan besok. semua penumpng di kerta api pengungsi badai debu”. Tak lama kemudian ia pun menambahkan “langit di roma dan frankfurt semua cerah dan sunny - memang aneh. krn gumpalan asap jauh di atmosfir, antara 5-10 km diatas darat, dan tipis”.
Tidak cukup menggambarkan keadaan kota, ia pun mendeskripsikan keadaan dirinya lewat selarik kata “krn sy sudah 3 hari gak ganti baju, udah bisa diberi gelar "diplomat apes dan apek". ha3x”. Bukan hanya itu, ia pun berkomunikasi dengan para tweeps (julukan bagi pengguna twitter), salah satunya adalah blogger Budi Putra yang saat itu sedang berada di Jerman sebagai juri Kontes blog internasional The BOBS. Kepada Budi Putra, Dino mentweet “@budip jadi. good luck di frankfurt. airport roma buka."”
Ya semua larik-larik kata yang menggambarkan kondisi Dino saat terdampar di Eropa memang dikutip dari akun Twitter Jubir Presiden SBY yang memang ditujukan ke publik. Dino memanfaatkan Twitter sebagai tool dan media yang bisa menjangkau banyak orang. Dengan bentuknya yang ringkas dan memuat maksimum 140 karakter, Twitter menjadi pilihan tepat untuk mengabarkan suatu kejadian atau mengupdate informasi. Updating pun dapat dilakukan setiap saat, tentu saja sejauh ada akses internet atau telepon selular.
Bahwa Dino memanfaatkan Twitter sebagai media komunikasi di jejaring sosial, sepertinya memang belum terlalu lama. Ia baru memiliki akun Twitter sejak 17 Februari 2010 atau baru sekitar 2 bulan. Seperti lazimnya para tweeps, Dino pun mengkicaukan apa yang terjadi di sekitarnya. Ya seperti yang kita baca pada tweet di atas. Namun demikian, ia juga menyampaikan opini tentang apa yang dilihatnya, misalnya saja ketika ia mendampingi Presiden SBY ke KTT ASEAN di Hanoi, 6-9 April 2010, ia berkicau “vietnam yg sy lihat berubah dr jago perang jadi jago ekonomi. resepnya: berani berubah, piawai beradaptasi,selalu lihat kedepan. indonesia?” atau ketika mendampingi Wapores Boedino di Nuclear Security Summit di Washington DC, 16 April 2010, ia menyampaikan opininya “bencana yg tidak terbayangkan adalah kalau teroris mendapat akses thdp senjata nuklir dan menggunakannya. mari doakan tidak akan terjadi”
Karena baru 2 bulan ngetweet, rasanya belum terlambat kalau saya mengucapkan selamat bertwitter ria. Meski terlihat mudah, tapi memposting suatu informasi dalam situs mikroblogging yang hanya menyediakan ruang sebanyak 140 karakter memerlukan teknik tersendiri untuk menuangkan isi pemikiran. Ditunggu informasi aktualnya yang terkait dengan rencana, kebijakan dan informasi lain yang terkait dengan tugas-tugas selaku Jubir Presiden SBY. Percayalah, publik pasti menunggu kicauan Pak Dino di Tweeter.
Sebagai jubir presiden dan juga diplomat yang sering bepergian ke luar negeri, Dino Patti Djalal, tentu tidak akan mengira bahwa perjalanannya kali ini mengalami hambatan justru ketika pesawat yang ditumpanginya sedang transit di Bandara Rhein-Main, Frankfiurt, Jerman . Adalah debu vulkanis letusan Gunung Berapi Eyjafjallajokull di Islandia yang mengganggu penerbangan di kawasan Eropa Barat. Maskapai-maskapai penerbangan tidak berani menerbangkan pesawatnya ke kawasan tersebut karena khawatir debu-debu yang berterbangan mengganggu mesin pesawat dan dapat berakibat kecelakaan.
Akibat tidak adanya pesawat yang berani terbang, Dino Patti Djalal dan ribuan calon penumpang lainnya pun terpaksa mencari alternatif moda angkutan lain agar dapat segera sampai di tujuan. Beruntung transportasi darat di Eropa Barat tidak mengalami gangguan, sehingga bisa menggunakan bis atau kereta api. Alternatif ini yang dilakukan Dino Patti Djalal yang semenit kemudian mentweet “sy akan coba cari kereta api ke eropa paling selatan, mudah2an airport ada yg buka disana”.
Sekitar 8 jam kemudian, kembali Dino Patti Djalal mentweet “sy sudah di roma dgn kerta api. airprt roma buka tapi all flights full hari ini dan besok. semua penumpng di kerta api pengungsi badai debu”. Tak lama kemudian ia pun menambahkan “langit di roma dan frankfurt semua cerah dan sunny - memang aneh. krn gumpalan asap jauh di atmosfir, antara 5-10 km diatas darat, dan tipis”.
Tidak cukup menggambarkan keadaan kota, ia pun mendeskripsikan keadaan dirinya lewat selarik kata “krn sy sudah 3 hari gak ganti baju, udah bisa diberi gelar "diplomat apes dan apek". ha3x”. Bukan hanya itu, ia pun berkomunikasi dengan para tweeps (julukan bagi pengguna twitter), salah satunya adalah blogger Budi Putra yang saat itu sedang berada di Jerman sebagai juri Kontes blog internasional The BOBS. Kepada Budi Putra, Dino mentweet “@budip jadi. good luck di frankfurt. airport roma buka."”
Ya semua larik-larik kata yang menggambarkan kondisi Dino saat terdampar di Eropa memang dikutip dari akun Twitter Jubir Presiden SBY yang memang ditujukan ke publik. Dino memanfaatkan Twitter sebagai tool dan media yang bisa menjangkau banyak orang. Dengan bentuknya yang ringkas dan memuat maksimum 140 karakter, Twitter menjadi pilihan tepat untuk mengabarkan suatu kejadian atau mengupdate informasi. Updating pun dapat dilakukan setiap saat, tentu saja sejauh ada akses internet atau telepon selular.
Bahwa Dino memanfaatkan Twitter sebagai media komunikasi di jejaring sosial, sepertinya memang belum terlalu lama. Ia baru memiliki akun Twitter sejak 17 Februari 2010 atau baru sekitar 2 bulan. Seperti lazimnya para tweeps, Dino pun mengkicaukan apa yang terjadi di sekitarnya. Ya seperti yang kita baca pada tweet di atas. Namun demikian, ia juga menyampaikan opini tentang apa yang dilihatnya, misalnya saja ketika ia mendampingi Presiden SBY ke KTT ASEAN di Hanoi, 6-9 April 2010, ia berkicau “vietnam yg sy lihat berubah dr jago perang jadi jago ekonomi. resepnya: berani berubah, piawai beradaptasi,selalu lihat kedepan. indonesia?” atau ketika mendampingi Wapores Boedino di Nuclear Security Summit di Washington DC, 16 April 2010, ia menyampaikan opininya “bencana yg tidak terbayangkan adalah kalau teroris mendapat akses thdp senjata nuklir dan menggunakannya. mari doakan tidak akan terjadi”
Karena baru 2 bulan ngetweet, rasanya belum terlambat kalau saya mengucapkan selamat bertwitter ria. Meski terlihat mudah, tapi memposting suatu informasi dalam situs mikroblogging yang hanya menyediakan ruang sebanyak 140 karakter memerlukan teknik tersendiri untuk menuangkan isi pemikiran. Ditunggu informasi aktualnya yang terkait dengan rencana, kebijakan dan informasi lain yang terkait dengan tugas-tugas selaku Jubir Presiden SBY. Percayalah, publik pasti menunggu kicauan Pak Dino di Tweeter.
1 comment:
tentang debu vulkanik ini juga sempat dialami oleh jengsri yang mau berangkat dari ireland pulang ke indo. Flightnya delay berhari2 :|.
tadinya saya kira iceland itu isinya es semua, kaga ada gunung berapi.. ternyata saya salah yak? :D
Post a Comment